Jadwal Kajian Rutin & Privat Bahasa Arab | Pesantren Terbuka "As-Sunnah" Selayar

[Khotbah Idul Adha] Tafsir Surah Al Kautsar

Teks Khotbah Idul Adha 1437 H Bontokorong Selayar
حمدا وشكرا لله وصلاة وسلاما على رسول الله
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر.
الله أكبر، الله أكبر، لا إله إلا الله، والله أكبر، الله أكبر، ولله الحمد

Sidang jama'ah sholat hari raya idul qurban yang insya Allah dirahmati oleh Allah,

Allah subhanahu wata'ala berfirman :

{إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3) } [الكوثر: 1 - 3]
(1) Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu -al Kautsar- nikmat yang banyak.
(2) Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
(3) Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu -al Kautsar- nikmat yang banyak.

Al Kautsar adalah nikmat yang banyak, diantara nikmat yang Allah ta'ala telah berikan kepada Nabi-Nya shollallahu 'alaihi wasallam diantaranya adalah nikmat ilmu dan al Qur'an, nikmat kenabian dan banyaknya ummat dan orang yang menjadi pengikutnya.

Al Kautsar juga adalah nama dari telaga Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam yang akan didatangi banyak orang.

Al Kautsar juga bisa bermakna sungai di surga, sebagaimana dalam sebuah hadits dari Anas beliau mengatakan :
بَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ذَاتَ يَوْمٍ بَيْنَ أَظْهُرِنَا إِذْ أَغْفَى إِغْفَاءَةً ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ مُتَبَسِّمًا فَقُلْنَا مَا أَضْحَكَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « أُنْزِلَتْ عَلَىَّ آنِفًا سُورَةٌ ». فَقَرَأَ « بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأَبْتَرُ) ». ثُمَّ قَالَ « أَتَدْرُونَ مَا الْكَوْثَرُ ». فَقُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّى عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ هُوَ حَوْضٌ تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ آنِيَتُهُ عَدَدُ النُّجُومِ فَيُخْتَلَجُ الْعَبْدُ مِنْهُمْ فَأَقُولُ رَبِّ إِنَّهُ مِنْ أُمَّتِى. فَيَقُولُ مَا تَدْرِى مَا أَحْدَثَتْ بَعْدَكَ »

Ketika Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari berada diantara kami, tiba-tiba beliau tertidur sejenak lalu mengangkat kepalanya sambil tersenyum, maka kami bertanya "Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah? beliau menjawab : "baru saja diturunkan kepadaku satu surah". kemudian beliau membaca: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (1) Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu -al Kautsar- nikmat yang banyak. (2) Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. (3) Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. Kemudian beliau bertanya : Tahukah kalian apa itu al Kautsar, Kami menjawab: Hanya Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui, beliau bersabda : Sesungguhnya al Kautsar itu adalah sungai yang telah dijanjikan oleh Rab-ku kepadaku, diatasnya banyak kebaikan, dia adalah telaga yang akan didatangi oleh ummatku pada hari kiamat nanti, bejana-bejananya sebanyak bintang, kemudian akan ada seorang hamba diantara mereka dihalangi dilarang mendekatinya, maka saya berkata : wahai Rab-ku sesungguhnya dia adalah ummatku, Dia menjawab : Engkau tidak mengetahui apa yang orang tersebut lakukan dari perkara-perkara baru sepeninggalmu. [HR. Muslim]

Oleh karena itu hendaknya kita senantiasa mengikuti tuntunan Nabi shollallahu 'alaihi wasallam, Allah ta'ala berfirman :
{قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ} [آلِ عِمْرَانَ: 31]
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Ali Imran : 31]

{وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا} [النِّسَاءِ: 115]
Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. [Annisa : 115]

Jika amalan yang kita lakukan tidak mengikuti tuntunan Nabi shollallahu 'alaihi wasallam, bukan hanya terancam tidak bisa mencicipi airnya al Kautsar tetapi amalan tersebut juga tidak akan diterima, Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:
(( مَنْ أحْدَثَ في أمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ))
((Barangsiapa yang melakukan perkara baru dalam urusan agama kami ini, yang tidak bersumber darinya, maka dia tertolak)) Muttafaq 'alaihi

Dalam riwayat Muslim disebutkan :
(( مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيهِ أمرُنا فَهُوَ رَدٌّ))
((Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang urusan agama kami tidak menjelaskannya maka itu tertolak))

Dalam menjalankan agama, yang menjadi panutan adalah Nabi shollallahu 'alaihi wasallam, bukan karena banyaknya orang yang mengerjakannya, Allah ta'ala berfirman :
{وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ} [الأنعام: 116]
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). [Al An'am : 116]

dan juga bukan mengikuti adat kebiasan nenek moyang, akan tetapi mengikuti apa yang Allah jelaskan baik secara langsung dalam al Qur'an atau melalui lisan Rasul-Nya, Allah ta'ala berfirman :
{وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ} [البقرة: 170]
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?". [Al Baqarah : 170]

Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.

Maka dirikanlah shalat, sholat yang dimaksud menurut ahli tafsir adalah sholat hari raya idul adha, dan juga termasuk sholat lima waktu.

Perintah mendirikan sholat adalah bentuk perintah untuk bersyukur atas nikmat yang banyak yang Allah telah berikan kepada Rasul-Nya, demikian juga bagi kita ummatnya, dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa Aisyah radhiallohu anha berkata :
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا صَلَّى قَامَ حَتَّى تَفَطَّرَ رِجْلَاهُ، قَالَتْ عَائِشَةُ: يَا رَسُولَ اللهِ أَتَصْنَعُ هَذَا، وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ، فَقَالَ: «يَا عَائِشَةُ أَفَلَا أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا»
Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam dahulu apabila melakukan sholat dia berdiri sampai bengkak kedua kakinya, Aisyah mengatakan : wahai Rasulullah, apakah engkau masih melakukan sholat seperti ini, sementara telah diampuni segala apa yang berlalu dan apa yang akan datang dari dosamu, maka beliau bersabda : wahai Aisyah, apakah aku tidak boleh menjadi seorang hamba yang senantiasa bersyukur

Sholat itu penting, bukan hanya sebagai bentuk kesyukuran tetapi juga sebagai kunci kesuksesan dan keselamatan, Nabi shollallahu 'alaihi wasallamn bersabda :
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ.
Sesungguhnya yang pertama kali dihisab bagi seorang hamba dari amal yang dikerjakannya pada hari kiamat nanti adalah sholatnya, apabila sholatnya baik, maka sungguh dia telah sukses dan selamat, namun apabila jelek maka sungguh dia telah menyesal dan rugi, apabila sholat fardhunya ada yang kurang, Allah ta'ala berkata : lihat apakah hamba-Ku memiliki sholah sunnah, lalu disempurnakan dengan sholat sunnah tersebut kekurangan yang ada pada sholat wajibnya, kemudian amalannya yang lain akan dihisab seperti itu juga. [HR at Tirmidzi]

Meninggalkan sholat adalah bentuk kekufuran dan jatuhnya seseorang kedalam kesyirikan, Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
«إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ»
Sesungguhnya batasan antara seseorang dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan sholat. [HR. Muslim]

Dan berkorbanlah maksudnya menyembelihlah pada hari raya Qurban

Berkaitan dengan daging hewan qurban Allah ta'ala berfirman :
{وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ * لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِير} [الحج: 27، 28]
Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, *supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir. [Al Hajj : 27-28]

{فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ} [الحج: 36]
maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. [Al Hajj: 36]

Daging qurban, bisa dikonsumsi sebagian, dan sisanya dibagikan kepada faqir miskin yang membutuhkan sebagai sedekah dan hadiah bagi orang kaya atau yang tidak meminta-minta.

Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Maknanya adalah sholatlah ikhlas karena Allah dan juga menyembelihlah dengan ikhlas karena Allah, karena sesungguhnya ada orang-orang yang mereka sholat bukan karena Allah dan juga menyembelih tapi bukan karena Allah.

Dua ayat ini :
(1) Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu -al Kautsar- nikmat yang banyak.
(2) Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
Tersirat di dalamnya dua syarat diterimanya ibadah seseorang, yang pertama amalan tersebut atas dasar tuntunan Nabi shollallahu 'alaihi wasallam dan yang kedua dikerjakan dengan ikhlas karena Allah subhanahu wata'ala.

Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus

Dialah yang terputus, artinya serba kekurangan dan hina dina serta terputus generasi pelanjutnya.

الله أكبر، الله أكبر، لا إله إلا الله، والله أكبر، الله أكبر، ولله الحمد

Selanjutnya kami ingatkan kepada para wanita akan firman Allah ta'ala yang berbunyi :
{يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ} [الأحزاب: 59]
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Al Ahzab: 59]

Allah perintahkan didalam ayat tersebut agar Nabi-Nya mengingatkan para wanita akan diwajibkannya menutup aurat dengan jilbab. nabi shollallahu 'alaihi wasallam mengancam mereka yang tidak sempurna dalam menutup aurat dengan sabdanya :
«صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا، قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ، رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ، وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا، وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا»
Ada dua golongan ahli neraka yang belum pernah saya lihat, -1- kaum yang memiliki cemeti layaknya ekor sapi, mereka gunakan untuk memukul orang lain dan -2- wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, menggoda lagi melenggak-lenggok, kepalanya seakan-akan punuk unta yang bergoyang, mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya aroma wangi surga bisa dicium dari jarak demikian dan demikian. {HR. Muslim]

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ * وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ * وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Al-Bukhari 6089 & Muslim 46)