Jadwal Kajian Rutin & Privat Bahasa Arab | Pesantren Terbuka "As-Sunnah" Selayar

77 (Tujuh Puluh Tujuh) Cabang dari Cabang-Cabang IMAN

IMAN memiliki cabang yang sangat banyak, hal ini menunjukkan bahwa kata-kata IMAN jika disebutkan secara mutlak -tanpa dikaitkan dengan kata Islam- mencakup agama secara keseluruhan. Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam telah menjelaskan cabang-cabang IMAN tersebut baik secara global ataupun secara rinci.

Berkaitan dengan penjelasan Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam tentang IMAN secara global, hal ini terdapat dalam hadits Abu Hurairah Radhiallohu 'Anhu, beliau berkata; Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
((الإيمان بضع وسبعون شعبة، والحياء شعبة من الإيمان))
IMAN itu ada lebih dari tujuh puluh cabang, dan MALU merupakan salah satu cabang dari IMAN

dalam riwayat yang lain :
((الإيمان بضع وسبعون، أو بضع وستّون شعبة، فأفضلها قول لا إله إلا الله، وأدناها إماطة الأذى عن الطريق، والحياء شعبة من الإيمان))
IMAN itu ada lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang, tingkatan cabang terafdhol -tertinggi- adalah ucapan LA ILAHA ILLALLOH, tingkatan cabang yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan di jalan, dan MALU merupakan salah satu cabang dari IMAN [Muttafaqun 'alaih]

Al Imam Abu Bakar Al Baihaqy Rahimahullah telah menyebutkan tujuh puluh tujuh (77) cabang IMAN, secara ringkas cabang-cabang IMAN tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Iman kepada Allah Azza wajalla
  2. Iman kepada para Rasul Alaihissholatu wassalam
  3. Iman kepada kepada para Malaikat
  4. Iman kepada Al Qur'an Al Karim dan seluruh kitab yang diturunkan
  5. Iman kepada taqdir, apakah itu baik atau buruk berasal dari Allah Azza wajalla
  6. Iman kepada hari akhir
  7. Iman kepada kebangkitan setelah kematian
  8. Iman kepada pengumpulan seluruh manusia di padang mah-syar setelah dibangkitkan dari kuburannya
  9. Iman bahwasanya kampungnya orang-orang beriman adalah surga dan kampungnya orang-orang kafir adalah neraka
  10. Iman kepada wajibnya mencintai Allah Azza wajalla
  11. Iman terhadap wajibnya takut kepada Allah Azza wajalla
  12. Iman terhadap wajibnya penuh harap kepada Allah Azza wajalla
  13. Iman terhadap wajibnya tawakkal kepada Allah Azza wajalla
  14. Iman kepada wajibnya mencintai Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam
  15. Iman kepada wajibnya mengangungkan, memuliakan dan menghormati Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam dengan tidak melampaui batas
  16. Kecintaan seseorang terhadap agamanya sehingga dia lebih mencintai dilemparkan ke dalam api dari pada kufur
  17. Menuntut ilmu, yaitu mengenal Allah Subhanahu wata'ala, mengenal agama-Nya dan mengenal Nabi-Nya Shollallahu 'alaihi wasallam, dengan berdasarkan dalil
  18. Menyebarkan ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain
  19. Mengangungkan Al Qur'an Al Karim; dengan mempelajarinya, mengajarkannya, menjaga batasan-batasannya, hukum-hukumnya, ilmu halal dan haramnya, serta memuliakan ahlinya dan dengan menghafalnya.
  20. Bersuci dan menjaga serta memperhatikan wudhu
  21. Menjaga dan memperhatikan sholat lima waktu
  22. Menunaikan zakat
  23. Puasa; wajib dan sunnah
  24. I'tikaf -berdiam di masjid-
  25. Haji
  26. Jihad di jalan Allah Azza wajalla
  27. Ribath -menjaga wilayah perbatasan- di jalan Allah Azza wajalla
  28. Bertahan menghadapi musuh dan tidak lari meninggalkan medan perang
  29. Membayar seperlima dari ghanimah -rampasan perang- kepada imam, atau penggantinya bagi yang memperoleh ghanimah
  30. Memerdekakan budak dengan bentuk mendekatkan diri kepada Allah Azza wajalla
  31. Membayar kaffarah -tebusan- yang wajib karena kejahatan -pidana-; Kaffarah dalam Al Qur'an dan Assunnah ada empat : 
    1. Kaffarah pembunuhan
    2. Kaffarah dzhi-har
    3. Kaffarah sumpah
    4. Kaffarah berhubungan suami istri pada saat puasa ramadhan
  32. Menunaikan, memenuhi seluruh akad [perjanjian yaitu apa saja yang Allah halalkan, haramkan, dan wajibkan serta seluruh batasan-batasan di dalam Al Qur'an]
  33. Menyebut-nyebut dengan pujian akan ni'mat Allah Azza wajalla, dan apa saja yang wajib disyukuri
  34. Menjaga lisan dari perkataan yang tidak dibutuhkan
  35. Menjaga amanah, dan wajib menunaikannya kepada yang berhak -pemiliknya-
  36. Haramnya membunuh jiwa dan berlaku hukum tindak pidana kejahatan atasnya
  37. Haramnya kemaluan -zina- dan wajibnya menjaga kehormatan
  38. Mengepalkan tangan -tidak menyentuh- harta haram; termasuk didalamnya : haramnya mencuri, merampok, memakan suap -sogok-, dan memakan apa saja yang secara syar'i bukan haknya.
  39. Wajibnya wara' -menahan diri- dalam hal makanan dan minuman, serta menjauhi apa saja yang tidak halal dari makanan dan minuman tersebut
  40. Meninggalkan pakaian dan mode serta perabot yang diharamkan dan makruh
  41. Haramnya permainan-permainan dan hiburan-hiburan yang bertentangan dengan syariat
  42. Sederhana -hemat- dalam nafkah -belanja- dan haramnya memakan harta dengan cara yang batil
  43. Meninggalkan dendam dan dengki serta iri dan hasad
  44. Haramnya -menjatuhkan- kehormatan orang lain, dan wajibnya meninggalkan apa saja yang menjatuhkan kehormatan orang lain
  45. Beramal Ikhlas hanya karena Allah Azza wajalla, dan meninggalkan riya'
  46. Senang dengan kebaikan dan sedih dengan keburukan
  47. Mengobati setiap dosa dengan taubat nashu-hah
  48. Menyembelih Qurban, dan intinya adalah : Al Hadyu, Al Udhiyah dan Aqiqah
  49. Taat kepada Ulil Amri
  50. Berpegang teguh dengan Al Jama'ah
  51. Menetapkan keputusan hukum diantara manusia dengan adil
  52. Amar Ma'ruf dan Nahi Mungkar
  53. Saling tolong menolong diatas kebaikan dan taqwa
  54. Malu
  55. Berbakti kepada kedua orang tua
  56. Silaturahmi
  57. Akhlaq yang baik
  58. Berbuat baik kepada budak
  59. Hak Tuan yang wajib ditunaikan oleh budaknya
  60. Menegakkan hak-hak anak dan keluarga lainnya
  61. Dekat kepada ahli agama, mencintai mereka, menebarkan salam dan berjabat tangan dengannya
  62. Menjawab salam
  63. Menjenguk orang sakit
  64. Menyolati jenazah ahlul qiblat -kaum muslimin-
  65. Mendoakan orang yang bersin -jika mengucapkan "Alhamdulillah"-
  66. Menjauhi orang-orang kafir dan pembuat kerusakan serta tegas terhadap mereka
  67. Memuliakan tetangga
  68. Memuliakan tamu
  69. Menutupi -aib- para pelaku dosa
  70. Sabar terhadap musibah serta dari segala sesuatu yang dicabut dari jiwa berupa kelezatan dan kesenangan
  71. Zuhud dan pendek angan-angan -dalam masalah dunia-
  72. Cemburu dan tidak membiarkan anak atau istrinya bercampur baur dengan lelaki lain
  73. Berpaling dari sikap ektrem -melampaui batas-
  74. Dermawan dan murah hati
  75. Menyayangi yang muda dan menghormati yang tua
  76. Mendamaikan antara dua orang yang bertikai
  77. Seseorang mencintai bagi saudaranya yang muslim apa yang dia cintai bagi dirinya, dan tidak senang ada pada saudaranya sesuatu yang dia tidak senangi bagi dirinya, termasuk dalam hal ini adalah : menyingkirkan gangguan di jalanan, sebagaimana yang di-isyaratkan dalam hadits sebelumnya.
Referensi :
Syu'ab Al Iman karya Al Imam Abu Bakar Al Bayhaqi (Wafat 458H)
Aqidah Al Muslim fie Dhou' Al Kitab was Sunnah karya Syaikh Sa'id bin Ali bin Wahf Al Qoh-thony

9 komentar

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Al-Bukhari 6089 & Muslim 46)