Jadwal Kajian Rutin & Privat Bahasa Arab | Pesantren Terbuka "As-Sunnah" Selayar

Akan Ada Jalan Keluar Setelah Melalui Berbagai Rintangan dan Halangan

Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.
Kelapangan Setelah Kesempitan
Kesenangan dan Kelapangan setelah Penderitaan dan Kesusahan

Dari Al Ash-Ma'i _rahimahullah_, dia bercerita:
Saya dulu tinggal di kota Bashrah menuntut ilmu, dan saya waktu itu adalah orang faqir yang sangat membutuhkan. Di depan pintu gerbang lorong kami ada seorang penjual sayuran, kalau saya keluar pagi-pagi dia bertanya : "Mau kemana?", saya jawab : "mau ke si Fulan seorang ahli hadits", dan kalau saya kembali di sore hari, dia bertanya lagi: "dari mana?", maka saya jawab: "dari si Fulan ahli sejarah atau ahli bahasa".

Maka dia-pun bilang: "Ada apa ini?!, coba dengarkan wasiatku ini!, engkau itu masih muda, maka jangan engkau sia-siakan dirimu dengan omong-kosongmu itu, coba cari kerja, yang bisa mendatangkan keuntungan untukmu!. Sini berikan kepadaku semua kitab-kitabmu biar saya bakar saja semua. Demi Allah -kitab itu tidak ada nilainya- sekiranya engkau meminta kepadaku untuk menukar seluruh kitab-kitabmu itu dengan sebuah wortel, saya tidak akan mau berikan kepadamu!

Ketika dadaku mulai sesak dengan omongannya yang terus menerus diulang-ulang itu, maka saya merubah jadwal keluar dan masuk rumah nanti pada malam hari, dan keadaanku pada waktu itu semakin susah, sampai-sampai saya terpaksa menjual pakaianku, dan saya tetap saja tidak menemukan cara bagaimana mendapatkan uang belanja untuk kebutuhan sehari-hari, rambutku sudah panjang, pakaianku mulai habis dan badanku menjadi kotor dan dekil.

Ketika keadaanku seperti itu, bingung sendiri dalam menghadapi masalahku, tiba-tiba datang pengawal gubernur Bashrah saat itu Muhammad bin Sulaiman al Hasyimi, dia berkata: "Sambutlah panggilan Pak Gubernur!", Saya bilang: "Apa yang akan dilakukan Pak Gubernur terhadap seseorang yang kefaqirannya sudah sampai pada level sebagaimana yang engkau saksikan ini?!"

Ketika dia menyaksikan buruknya keadaanku dan jeleknya penampilanku, dia pulang lalu menyampaikan kepada tuannya tentang keadaanku, kemudian kembali lagi kepadaku dengan membawa lemari pakaian dan kotak perhiasan berisi dupa wewangian serta tas yang berisi uang seribu dinar. Dia berkata: "Sungguh Pak Gubernur telah memerintahkan kepadaku untuk memasukkanmu ke tempat permandian, memakaikanmu pakaian-pakaian ini dan sisanya aku simpan untukmu, dan memberikan makan kepadamu dengan makanan ini serta mengharumkanmu dengan uap dupa agar dirimu kembali seperti sedia kala, lalu kemudian aku membawamu untuk menemuinya".

Maka saya sangat gembira, saya doakan kebaikan untuknya, dan melaksanakan instruksinya serta pergi bersamanya hingga masuk bertemu dengan Muhammad bin Sulaiman.

Ketika saya mengucapkan salam kepadanya, dia memintaku untuk mendekat dan menaikkanku di posisi yang agak tinggi, kemudian dia berkata: Wahai Abdul Malik, sungguh saya telah mendengar tentang siapa dirimu dan saya memilihmu untuk mendidik putra Amirul Mu'minin, maka bersiaplah untuk pergi ke Baghdad. Lalu saya berterima kasih kepadanya dan mendokan kebaikan untuknya, kemudian berkata: "Siap, laksanakan! saya akan mengambil sebagian kitab-kitabku dan berangkat menuju kepadanya besok".

Sayapun pulang ke rumahku dan mengambil kitab-kitab yang saya butuhkan, lalu sisanya saya simpan di kamar yang pintunya saya kunci. Saya meminta seorang wanita tua yang masih memiliki hubungan keluarga dengan kami untuk tinggal di rumah dan menjaganya.

Ketika saya sampai di kota Baghdad, saya masuk menemui Amirul Mu'minin Harun al Rasyid.
Lalu dia berkata : "Apakah engkau Abdul Malik al Ash-ma'i?", saya jawab : "iya, betul. Saya adalah Abdul Malik al Ash-ma'i, wahai Amirul Mu'minin".

Dia berkata: "ketahuilah bahwa sesungguhnya putra seseorang itu adalah belahan hatinya, dan ini saya serahkan kepadamu putraku Muhammad sebagai amanah dari Allah, maka jangan engkau ajari dia sesuatu yang bisa merusak agamanya, semoga dia bisa menjadi imam pemimpin bagi kaum muslimin", saya jawab: "siap, laksanakan!"

Kemudian dia keluarkan putranya untuk menemuiku, dan saya dipindahkan bersama putranya tersebut ke rumah yang sengaja dikosongkan untuk tempat mendidik putranya. Setiap bulan saya diberi gaji sepuluh ribu dirham. Sayapun tinggal bersama dengannya hingga dia bisa membaca al Qur'an, belajar mendalami agama, meriwayatkan syai'r dan ilmu bahasa serta mengetahui perikehidupan manusia dan sejarahnya.

Ketika ar Rasyid datang meninjau putranya, dia terkagum-kagum terhadapnya. Dia berkata: "Saya ingin dia sholat mengimami jama'ah pada hari jum'at nanti, pilihkan dia satu tema khotbah lalu suruh dia menghafalnya!". Maka saya mendorongnya untuk menghafal sepuluh kali, lalu dia keluar sholat mengimami jama'ah bersama denganku. Sekali lagi ar Rasyid kagum terhadapnya. Hadiah dan pujianpun mengalir mendatangiku dari berbagai penjuru, akhirnya saya telah mengumpulkan harta yang sangat banyak, yang saya belikan aset tetap dan barang perabotan serta saya membangun rumah pribadi di kota Bashrah.

Ketika rumah tersebut sudah terisi penuh dan banyak barang dan perabotnya, saya meminta idzin kepada ar Rasyid untuk turun ke kota Bashrah, dia-pun memberikan idzin kepadaku.

Tatkala saya datang di kota Bashrah, penduduknya datang menyambutku untuk memberikan ucapan selamat, sungguh telah tersebar di tengah-tengah mereka segala berita tentang nikmat kekayaanku.

Saya lihat-lihat dan perhatikan siapa saja yang datang menyambutku, tiba-tiba di tengah-tengah mereka ada si penjual sayuran dengan mengenakan sorban yang kotor dan jubah yang pendek. Ketika dia melihatku, dia langsung berteriak: "Hai, Abdul Malik!".
Saya hanya bisa tertawa melihat kedunguannya dan caranya berbicara kepadaku berbeda dengan gaya bicaranya ar Rasyid dulu padaku, kemudian saya biang ke dia: "Ada apa ini?!, Sungguh demi Allah, kitab-kitabku telah membawakanku segala sesuatu yang lebih baik dibanding dengan sebuah wortel!"

📚 "Al Faraj ba'da Asy-Syiddah karya At Tanukhi"

#ilmu_itu_sumber_rezqi
#ilmu_itu_sumber_kebaikan
#dunia_akhirat

📌 Semoga Allah memberikan kebaikan kepada yang membaca dan membantu untuk menyebarkan ☝️

→ⓙ←→ⓞ←→ⓘ←→ⓝ←

📣 Channel Telegram
@assunnahselayar
https://t.me/assunnahselayar


📙 TEKS ARAB 📙


الفرج بعد الشدة
==================
عن الأصمعي قال: كنت بالبصرة أطلب العلم، وأنا فقير، وكان على باب زقاقنا بقّال، إذا خرجتُ باكراً يقول لي: إلى أين؟ فأقول: إلى فلان المحدّث. وإذا عدت مساء يقول لي: من أين؟ فأقول: من عند فلان الإخباريّ أو اللغويّ.
فيقول: يا هذا، اقبل وصيّتي، أنت شاب فلا تضيّع نفسك في هذا الهراء، واطلب عملاً يعود عليك نفعه وأعطني جميع ما عندك من الكتب فأحرقها. فوالله لو طلبت مني بجميع كتبك جزرة، ما أعطيتُك!
فلما ضاق صدري بمداومته هذا الكلام، صرت أخرج من بيتي ليلا وأدخله ليلا، وحالي في خلال ذلك تزداد ضيقا، حتى اضطررت إلى بيع ثياب لي، وبقيت لا أهتدي إلى نفقة يومي، وطال شعري، وأحلق ثوبي، واتّسخ بدني.
فأنا كذلك، متحيّر في أمري، إذ جاءني خادم للأمير محمد بن سليمان الهاشمي فقال لي: أجب الأمير. فقلت: ما يصنع الأمير برجل بلغ به الفقر إلى ما ترى؟!
فلما رأى سوء حالي وقبح منظري، رجع فأخبر سيده بخبري، فعاد إليّ ومعه تخوت ثياب، ودرج فيه بخور، وكيس فيه ألف دينار، وقال: قد أمرني الأمير أن أُدخلك الحمام، وأُلبِسك من هذه الثياب وأدع باقيها عندك، وأطعِمك من هذا الطعام، وأبخّرك، لترجع إليك نفسك، ثم أحملك إليه.
 فسررت سرورا شديدا، ودعوتُ له، وعملتُ ما قال، ومضيت معه حتى دخلت على محمد بن سليمان.
فلما سلّمتُ عليه، قرّبني ورفعني ثم قال: يا عبد الملك، قد سمعت عنك، واخترتك لتأديب ابن أمير المؤمنين، فتجهّز للخروج إلى بغداد. فشكرته ودعوت له، وقلت: سمعاً وطاعة. سآخذ شيئا من كتبي وأتوجّه إليه غدا.
وعدت إلى داري فأخذت ما احتجت إليه من الكتب، وجعلتُ باقيها في حجرة سددتُ بابها، وأقعدت في الدار عجوزا من أهلنا تحفظها.
فلما وصلت إلى بغداد دخلت على أمير المؤمنين هارون الرشيد.
فقال: أنت عبد الملك الأصمعي؟ قلت: نعم، أنا عبد الملك الأصمعي يا أمير المؤمنين.
قال: اعلم أن ولد الرجل مهجة قلبه. وها أنا أسلم إليك ابني محمدا بأمانة الله. فلا تعلمه ما يُفسد عليه دينه، فلعله أن يكون للمسلمين إماما. قلت: السمع والطاعة.
فأخرجه إليّ، وحُوِّلْتُ معه إلى دار قد أُخليت لتأديبه، وأجرى عليّ في كل شهر عشرة آلاف درهم. فأقمت معه حتى قرأ القرآن، وتفقّه في الدين، وروى الشعر واللغة، وعلم أيام الناس وأخبارهم.
فلما استعرضه الرشيد أُعجب به وقال: أريد أن يصلي بالناس في يوم الجمعة، فاختر له خطبة فحفِّظْه إياها. فحفّظتُه عشراً، وخرج فصلى بالناس وأنا معه، فأعجب الرشيد به وأتتني الجوائز والصلات من كل ناحية، فجمعت مالاً عظيماً اشتريت به عقارا وضياعاً وبنيت لنفسي داراً بالبصرة.
فلما عمرت الدار وكثرت الضياع، استأذنتُ الرشيد في الانحدار إلى البصرة، فأذن لي.
فلما جئتها أقبل عليّ أهلها للتحية وقد فَشَتْ فيهم أخبار نعمتي.
 وتأمّلت من جاءني، فإذا بينهم البقال وعليه عمامة وسخة، وجبّة قصيرة.
فلما رآني صاح: عبد الملك! فضحكت من حماقته ومخاطبته إيّاي بما كان يخاطبني به الرشيد ثم قلت له: يا هذا! قد والله جاءتني كتبي بما هو خير من الجَزَرَة!
📚."الفرج بعد الشدة" للتنوخي

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Al-Bukhari 6089 & Muslim 46)