Jadwal Kajian Rutin & Privat Bahasa Arab | Pesantren Terbuka "As-Sunnah" Selayar

Hak Rasul yang Wajib atas Seluruh Manusia dan Jin

Raih Cinta Allah dengan Ittiba' kepada Rasul-NyaKaum Muslimin, diantara kewajiban yang harus diketahui oleh seorang muslim adalah mengetahui haq-haq Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam yang wajib atas Ummat-nya. Berikut ini beberapa Haq Nabi yang wajib atas kita dan wajib atas seluruh kaum Muslimin serta wajib bagi seluruh manusia bahkan jin sekalipun :

Iman yang jujur kepadanya Shollallahu 'alaihi wasallam dan membenarkan apa yang beliau bawa.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
{فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالنُّورِ الَّذِي أَنْزَلْنَا وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ} [التغابن: 8]
Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al Qur'an) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [At Taghabun (64):8]

Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
”أمرت أن أقاتل الناس حتى يشهدوا أن لا إله إلا الله ويؤمنوا بي وبما جئت به“ [متفق عليه]
"Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang berhaq disembah selain Allah, dan mereka beriman kepadaku serta pada apa yang aku bawa" [Muttafaq Alaih]

Beriman kepada Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam adalah membenarkan kenabiannya, bahwasanya beliau diutus oleh Allah kepada jin dan manusia. Membenarkan seluruh apa yang beliau bawa dan sabdakan. Pembenaran di dalam hati tersebut harus sesuai dengan pembenaran dengan lisan bahwasanya beliau adalah rasul utusan Allah. Apabila telah terkumpul antara pembenaran dengan hati dan ucapan syahadat kemudian merealisasikan apa yang Nabi bawa, maka sempurnalah keimanan kepada beliau shollallahu 'alaihi wasallam.

Diantara haq Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam yang wajib ditunaikan ummatnya adalah :

Wajib mentaatinya dan menjauhkan diri dari bermaksiat durhaka kepadanya.

Apabila wajib beriman kepadanya dan membenarkan apa yang dibawanya, maka tentu wajib pula mentaatinya sebab ketaatan itu merupakan bagian dari apa yang dibawa oleh Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَوَلَّوْا عَنْهُ وَأَنْتُمْ تَسْمَعُونَ} [الأنفال: 20]
Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling daripada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya), [Al Anfaal (8):20]

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
{وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا} [الحشر: 7]
Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; [Al Hasyr (59):7]

Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shollallahu 'alaihiwa wassalam bersabda :
”من أطاعني فقد أطاع الله ومن عصاني فقد عصى الله“ [رواه البخاري]
Barangsiapa yang taat kepadaku sungguh dia telah taat kepada Allah, dan barangsiapa yang durhaka kepadaku sungguh dia telah dia durhaka kepada Allah. [HR. Al Bukhari]

Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shollallahu 'alaihiwa wassalam bersabda :
”كل الناس يدخل الجنة إلا من أبى، قالوا: يا رسول الله! ومن يأبى؟ قال: من أطاعني دخل الجنة ومن عصاني فقد أبى“ [رواه البخاري]
Semua manusia akan masuk surga kecuali yang enggan, mereka bertanya: Wahai Rasulullah! siapakah yang enggan?, Beliau menjawab : Siapa yang mentaatiku, dia masuk surga dan siapa yang durhaka kepadaku maka sungguh dia telah enggan -masuk surga- [HR. Al Bukhari]

Dari Ibnu Umar Radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shollallahu 'alaihiwa wassalam bersabda :
”بعثت بين يدي الساعة بالسيف حتى يعبد الله وحده لا شريك له، وجعل رزقي تحت ظلّ رمحي، وجعل الذِّلُ والصغارُ على من خالف أمري، ومن تشبه بقوم فهو منهم“[رواه أحمد، والبخاري معلقاً، وهو حديث حسن]
Aku telah diutus sebelum hari kiamat dengan membawa pedang sehingga Allah disembah satu-satu-Nya tidak ada sekutu bagi-Nya, dan dijadikan rezqiku dibawah naungan tombakku, serta dijadikan kehinaan dan kerendahan atas orang yang menyelisihi urusanku -agamaku-. Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia bagian dari mereka -kaum tersebut-. [HR. Ahmad dan Al Bukhari secara mu'allaq, Hadits Hasan]

Diantara haq Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam yang wajib ditunaikan ummatnya adalah :

Ittiba', Mencontohnya dan menjadikannya teladan dalam seluruh perkara serta mengamalkan petunjuk hidayahnya Shollallahu 'alahi wasallam.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
{قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ} [آل عمران: 31]
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Ali Imran (3):31]

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
{وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ} [الأعراف: 158]

"...dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk". [Al A'raaf (7):158]

Wajib berjalan diatas hidayah petunjuknya, komitmen dengan sunnahnya dan berhati-hati dari menyelisihinya. Nabi Shollallahu 'alahi wasallam bersabda :
”فمن رغب عن سنتي فليس مني“ [رواه البخاري]
Barangsiapa yang tidak senang terhadap sunnahku maka dia tidak termasuk dari -golongan-ku [HR. Al Bukhary]

Diantara haq Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam yang wajib ditunaikan ummatnya adalah :

Lebih mencintai Nabi Shollallahu a'laihi wasallam dibandingkan dengan keluarga, anak dan orang tua serta manusia seluruhnya.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
{قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ} [التوبة: 24]
Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. [At Taubah (9):24]

Dari Anas Radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shollallahu 'alaihiwa wassalam bersabda :
”لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه: من ولده، ووالده، والناس أجمعين“[متفق على صحته]
Tidaklah beriman seorangpun dari kalian sehingga aku lebih dia cintai dibandingkan dengan anaknya, orangtuanya serta manusia seluruhnya [Muttafaq 'Alaih]

Tidak diragukan lagi bahwa barangsiapa yang Allah Subhanahu wata'ala berikan taufiq dalam perkara ini -yaitu cinta kepada Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam- maka dia akan merasakan dan mendapatkan manisnya iman, sehingga ketaatan akan terasa nikmat, beban berat-pun mampu dipikul karena mencari ridho Allah Azza wajalla dan Rasul-Nya Shollallahu 'alaihi wasallam. Tidaklah dia menjalani satu tarekat -menempuh satu jalan-, kecuali yang sesuai dengan syari'at Muhammad Shollallahu 'alaihi wasallam, -semua itu dilakukannya- karena dia telah ridho dengan ke-Rasulan Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam serta cinta kepada-nya. Barangsiapa yang mencintai Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam jujur dari lubuk hatinya pasti akan mentaatinya, oleh karena itu seorang penyair berkata :

تعصي الإله وأنت تُظهر حبَّهُ || هذا لعمري في القياس بديعُ
لو كان حُبَّك صادقاً لأطعته || إن المُحب لمن يُحبُّ مُطيعُ
Engkau durhaka kepada Allah sementara itu menampakkan seolah-olah mencintai-Nya || Hal ini -demi yang menguasai hidupku- secara logika sungguh ini analogi yang sangat jauh
Sekiranya cintamu jujur, sungguh engkau akan mentaati-Nya || Sesungguhnya yang mencintai itu pasti taat kepada yang dicintainya


Tanda-tanda kecintaan kepada Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam tampak pada menjadikannya suri tauladan dan dalam mengikuti sunnahnya, melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya serta beradab sopan santun sesuai dengan adab sopan santun yang diajarkannya, dalam keadaan sempit ataupun lapang dan dalam keadaan susah ataupun mudah.

Diantara haq Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam yang wajib ditunaikan ummatnya adalah :

Menghormati, menghargai dan membelanya

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wata'ala :
{لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ} [الفتح: 9]
Supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama) Nya, membesarkan-Nya. [Al Fath (48):9]

Penghormatan dan penghargaan terhadap Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam sepeninggalnya, tetap ada sebagaimana ketika masih hidup, hal itu dengan menyebutkan hadits dan sunnahnya, mendengarkan nama dan riwayat hidupnya, mempelajari sunnah dan mendakwahkannya serta membela sunnahnya.

Diantara haq Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam yang wajib ditunaikan ummatnya adalah :

Bersholawat kepadanya Shollallahu 'alaihi wasallam

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
{إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا} [الأحزاب: 56]
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. [Al Ahzab (33):56]

Rasulullah Shollallahu 'alaihiwa wassalam bersabda :
”من صلى علي صلاة صلى الله عليه بها عشراً“ [رواه مسلم]
Barangsiapa yang bersholawat kepadaku satu kali maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali - karena telah bersholawat kepadaku- [HR. Muslim]

Rasulullah Shollallahu 'alaihiwa wassalam bersabda :
”البخيل من ذكرت عنده فلم يصلِّ علي“ [رواه الترمذي وغيره وهو حديث ثابت]
Orang yang bakhil adalah orang yang disebutkan namaku disisinya namun tidak bersholawat kepadaku [HR. At Tirmidzi dll, Hadits yang tsabit]

Sholawat kepada Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam memiliki waktu dan tempat yang sangat banyak, Ibnul Qoyyim Rahimahullah, menyebutkan diantara waktu dan tempat tersebut ada empat puluh satu waktu dan tempat, sebagai contoh diantaranya :
  • Bersholawat kepada Nabi shollallahu 'alaihi wasallam ketika masuk masjid,
  • ketika keluar masjid,
  • setelah menjawab adzan,
  • ketika iqomat,
  • ketika berdo'a,
  • ketika tasyahhud di dalam sholat,
  • pada saat sholat jenazah,
  • pada waktu pagi dan petang,
  • pada hari jum'at,
  • ketika orang berkumpul sebelum bubar,
  • pada waktu khotbah; seperti di dalam dua khotbah jum'at,
  • ketika menulis namanya,
  • pada waktu sholat hari raya diantara takbir,
  • pada akhir do'a qunut,
  • ketika di shofa dan marwah,
  • ketika berdiri di dekat kuburannya,
  • ketika gelisah, kesulitan dan mengharap ampunan,
  • selepas berbuat dosa jika ingin dihapus dosanya tersebut,
dan seterusnya dari waktu dan tempat yang disebutkan oleh Ibnul Qoyyim Rahimahullah dalam kitabnya "Jalaa Al Afham Fies Sholaati wassalaam 'ala khairil Anaam".

Diantara haq Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam yang wajib ditunaikan ummatnya adalah :

Wajibnya berhukum dan ridho terhadap hukum yang diputuskan oleh Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
{فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا} [النساء: 59]
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [An Nisa(4):59]

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
{فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا} [النساء: 65]
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. [An Nisa(4):65]

Menjadikannya sebagai sumber hukum sepeninggal beliau Shollallahu 'alaihi wasallam adalah dengan kembali kepada sunnah dan syari'atnya.

Diantara haq Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam yang wajib ditunaikan ummatnya adalah :

Menempatkan Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam sesuai dengan kedudukannya, dengan tidak bersikap ekstreem serta tidak pula meremehkan

Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam adalah hamba dan utusan Allah, dia adalah Nabi dan Rasul yang paling mulia, dia penghulu seluruh ummat yang awal dan yang akhir, dia pemilik maqom yang terpuji serta telaga yang akan didatangi. Namun bersamaan dengan itu, dia adalah manusia yang tidak berkuasa menarik kemanfaatan dan tidak (pula) menolak kemudharatan bagi dirinya dan orang lain kecuali yang dikehendaki Allah, sebagaimana firman Allah Subhanahu wata'ala :

{قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَى إِلَيَّ} [الأنعام: 50]
Katakanlah: "Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang gaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. [Al An'am (6):50]

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
{قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ} [الأعراف: 188]
Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudaratan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang gaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudaratan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman". [Al A'raaf (7):188]

Sungguh Nabi Shollallahu a'alaihi wasallam telah meninggal sebagaimana Nabi-Nabi yang lain akan tetapi agamanya tetap ada sampai hari kiamat.
{إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ } [الزمر: 30]
Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati [Az Zumar (39):30]

Berdasarkan hal ini maka bisa dipahami bahwasanya tidak ada yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata tidak ada sekutu baginya.
{قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ * لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ} [الأنعام: 162، 163]
Katakanlah: "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". [Al An'am (39):162&163]

Penutup
Wahai hamba Allah, bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kewajiban yang paling agung adalah "ma'rifat" seorang hamba akan Nabinya Muhammad Shollallahu 'alaihi wasallam, menjadikannya suri tauladan, mengamalkan sunnahnya serta taat kepadanya "lahir dan batin".

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
{لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا} [الأحزاب: 21]
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. [Al Ahzab (33):21]

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
{فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ} [النور: 63]
Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. [An Nur (24):63]

اللهم صلِّ وسلم وبارك على نبينا محمد

Sumber : معنى شهادة أن محمداً رسول الله وحقوقه صلّى الله عليه وسلّم على أمته

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Al-Bukhari 6089 & Muslim 46)