|
Hadits Mutawatir |
- Hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan oleh banyak orang -minimal sepuluh- dalam setiap generasi baik shahabat, tabi'in, tabiit tabi'in, dan seterusnya, sehingga mustahil mereka bisa sepakat untuk berdusta.
- Hadits mutawatir semuanya maqbul - diterima.
|
Hadits Masyhur |
- Hadits masyhur secara istilah adalah hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih dalam setiap generasi namun tidak mencapai batas mutawatir.
- Ada juga hadits, disebut masyhur karena populer di lisan saja, tanpa ada syarat tertentu.
- Hadits masyhur tidak bisa langsung dihukumi shohih atau tidak, akan tetapi setelah menelitinya maka didapati ada yang shohih, hasan, dho'if bahkan maudhu'
|
Hadits Aziz |
- Hadits aziz adalah hadits yang jumlah perawinya tidak kurang dari dua orang pada setiap generasi.
- Perawi yang meriwayatkannya tidak kurang dari dua orang dalam setiap generasi. Apabila dibeberapa generasi, perawinya ada tiga orang atau lebih, maka tidak masalah, dengan syarat : terdapat hanya dua orang yang meriwayatkannya meski hanya dalam satu tingkatan generasi saja.
|
Hadits Gharib |
Hadits gharib adalah hadits yang diriwayatkan hanya satu orang perawi saja, dalam seluruh atau dalam sebagian generasi, meskipun hanya dalam satu generasi saja.
|
Hadits Mu'allaq |
- Hadits mu'allaq adalah hadits yang tidak disebutkan satu atau para perawinya secara berturut-turut mulai dari guru penyusun hadits.
- Hadits mu'allaq secara mutlaq termasuk hadits mardud (tertolak, tidak diterima) namun jika terdapat dalam kitab hadits shohih maka memiliki hukum tersendiri :
- Hadits-hadits yang disebutkan dengan ungkapan yang tegas (kata kerja aktif) : seperti "telah berkata", "telah menyebutkan", "telah menceritakan", maka dihukumi shohih, karena disebutkan dalam kitab shohih.
- Hadits-hadits yang disebutkan dengan ungkapan yang kurang tegas (kata kerja pasif) : seperti "dikatakan", "disebutkan", "diceritakan", maka tidak langsung dihukumi shohih, meskipun disebutkan dalam kitab shohih. Bahkan ada yang shohih, hasan dan dho'if namun tidak ada yang lemah sekali, karena hadits tersebut ada di kitab shohih.
- Metode untuk mengetahui bahwa hadits itu shohih atau tidak adalah dengan meneliti sanad (rangkaian perawi) dari hadits tersebut, dan dihukumi sesuai dengan apa yang memang layak baginya.
|
Hadits Mursal |
- Hadits mursal adalah hadits yang gugur di akhir rangkaian perawinya yaitu generasi shahabat yang seharusnya meriwayatkan hadits tersebut setelah generasi Tabi'in.
- Perawi yang gugur dalam rangkaian perawi dari hadits tersebut adalah Shahabat dan kemungkinan ada perawi lain yang tidak disebutkan selain Shahabat, (Tabi'in, misalnya).
- Hukum asal hadits mursal adalah dho'if (lemah) dan mardud (tertolak, tidak diterima)
- Hadits mursal bisa diterima dengan syarat : Hadits tersebut berasal dari Tabi'in senior dan perawi yang gugur, yang tidak disebutkan namanya adalah orang yang tsiqah (adil dan terpercaya) serta riwayat haditsnya disetujui dan tidak diselisihi oleh perawi lain yang hafidz dan terpercaya. Kemudian hadits mursal yang memenuhi syarat diatas dikuatkan dengan :
- Hadits yang serupa dengan hadits tersebut dalam riwayat lain dengan rangkaian perawi yang lengkap.
- Hadits mursal yang serupa dengan hadits tersebut dengan perawi yang berbeda.
- Perkataan shahabat yang sesuai dengan hadits tersebut.
- Fatwa mayoritas ulama yang semakna dengan kandungan hadits tersebut.
|
Hadits Mu'dhol |
- Hadits mu'dhal adalah hadits yang gugur (tidak disebutkan) dua atau lebih perawinya secara berturut-turut
- Hadits mu'dhal adalah hadits dho'if (lemah), keadaannya lebih parah dibanding hadits mursal dan munqhati'
|
Hadits Munqathi' |
- Hadits munqathi' adalah hadits yang tidak bersambung sanad (rangkaian perawinya), terputus dengan berbagai macam bentuk.
- Hadits munqathi' adalah hadits dha'if berdasarkan kesepakatan ulama'.
|
Hadits Qudsi |
- Hadits qudsi adalah hadits yang dinukil dari Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam, dengan sanadnya sampai kepada Allah subhanahu wata'ala.
- Perbedaan antara hadits qudsi dengan Al Qur'an :
- Lafadz dan makna Al Qur'an berasal dari Allah subhanahu wata'ala, adapun hadits qudsi, maknanya dari Allah subhanahu wata'ala dan lafadznya dari Nabi shollallahu 'alaihi wasallam.
- Tilawah Al Qur'an adalah ibadah, adapun tilawah hadits qudsi tidak dijadikan ibadah.
- Al Qur'an ditetapkan dengan syarat harus mutawatir, adapun hadits qudsi ditetapkan tanpa syarat harus mutawatir.
|
Hadits Marfu' |
Hadits marfu adalah hadits yang disandarkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, baik berupa ucapan, perbuatan, penetapan (persetujuan) ataupun sifat tertentu.
|
Hadits Mauquf |
Hadits mauquf adalah hadits yang disandarkan kepada Shahabat radhiallohu 'anhum, baik berupa ucapan, perbuatan ataupun penetapan.
|
Hadits Maqthu' |
Hadits maqthu' adalah hadits yang disandarkan kepada Tabi'in atau kepada orang yang hidup setelahnya, baik berupa ucapan ataupun perbuatan.
Sumber :
2 komentar
Terimakasih ilmunya ustadz....
جزاكم الله خيرا
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Al-Bukhari 6089 & Muslim 46)