الحمد لله وحده، والصلاة والسلام على من لا نبي بعده، أما بعد :
Berdasarkan fenomena banyaknya orang yang lalai melaksanakan sholat berjama'ah dan malas menunaikannya, maka kami dengan senang hati ingin mengingatkan diri-diri kami dan juga kepada mereka tentang beberapa keutamaan melaksanakan sholat secara berjama'ah, dan hanya Allah semata yang mampu memberikan taufiq dalam menempuh setiap jalan-jalan kebaikan.
Pahala yang Berlipat Ganda
Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
Mengangkat Derajat dan Menghapus Kesalahan
Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
Ampunan Dosa
Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
Sholat Jama'ah Termasuk Jalan-Jalan Hidayah
Ibnu Mas'ud Rodhiallahu 'anhu berkata :
Sesungguhnya saya melihat diri-diri kami dan tidak ada seorangpun yang ketinggalan dari sunnah ini kecuali orang munafik yang jelas kemunafikannya, dan sesungguhnya ada seorang lelaki yang dibawa dipapa oleh dua orang sampai diberi tempat di dalam barisan -shof-. [HR. Muslim]
Barangsiapa yang Menjaga Sholat Berjama'ah, Maka Dia Hidup dengan Baik dan Mati dengan Baik
Dari Ibnu Abbas : Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Orang Buta Sekalipun Tetap Sholat Berjama'ah
Ada seorang lelaki buta datang kepada Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam, dia berkata : Wahai Rasulullah, Saya tidak memiliki pemandu yang bisa memanduku ke masjid. Maka Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam memberikan keringanan kepadanya untuk sholat di rumahnya. Ketika orang tersebut beranjak pergi, Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam memanggilnya dan berkata kepadanya :
Dia menjawab :"iya". Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
Ancaman bagi yang Meninggalkan Sholat Berjama'ah
Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
Keutamaan Sholat Isya dan Subuh Berjama'ah
Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
Selamat dari Ancaman Neraka dan Kemunafikan
Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
Pahala yang Berlipat Ganda
Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
«صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً»
Sholat berjama'ah itu lebih afdhol dua puluh tujuh derajat dibandingkan dengan sholat sendiri. [Muttafaq 'alaihi]Mengangkat Derajat dan Menghapus Kesalahan
Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
صَلاَةُ الرَّجُلِ فِي الجَمَاعَةِ تُضَعَّفُ عَلَى صَلاَتِهِ فِي بَيْتِهِ، وَفِي سُوقِهِ، خَمْسًا وَعِشْرِينَ ضِعْفًا، وَذَلِكَ أَنَّهُ: إِذَا تَوَضَّأَ، فَأَحْسَنَ الوُضُوءَ، ثُمَّ خَرَجَ إِلَى المَسْجِدِ، لاَ يُخْرِجُهُ إِلَّا الصَّلاَةُ، لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً، إِلَّا رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ، وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ، فَإِذَا صَلَّى، لَمْ تَزَلِ المَلاَئِكَةُ تُصَلِّي عَلَيْهِ، مَا دَامَ فِي مُصَلَّاهُ: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ، وَلاَ يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِي صَلاَةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلاَةَ
Sholatnya seorang laki-laki secara berjama'ah dilipat gandakan dua puluh lima kali lipat dibandingkan dengan sholatnya di rumah atau di pasar -tempat usahanya-, yang demikian itu karena : apabila dia berwudhu dengan memperbaiki whudunya, kemudian keluar menuju ke masjid, tidak ada -alasan- yang menyebabkan dia keluar kecuali sholat, tidaklah dia melangkah satu langkah kecuali diangkat derajatnya dan dihapus kesalahannya. Apabila dia sholat, malaikat senantiasa bersholawat -memintakan ampunan- kepadanya selama berada di tempat sholatnya : Ya Allah berikanlah sholawat -ampunan- kepadanya, Ya Allah rahmatilah dia. Salah seorang diantara kalian terus menerus dalam pelaksanaan sholat selama menunggu pelaksanaan sholat berikutnya. [Muttafaq 'alaihi]Ampunan Dosa
Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
«مَنْ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ مَشَى إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَصَلَّاهَا مَعَ الْإِمَامِ، غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ»
Barangsiapa yang berwudhu dengan menyempurnakan wudhunya, kemudian berjalan menuju pelaksanaan sholat wajib lalu dia-pun sholat bersama imam, maka diampuni dosanya. [HR. Ibnu Khuzaimah, dishohihkan Al-Albaniy]Sholat Jama'ah Termasuk Jalan-Jalan Hidayah
Ibnu Mas'ud Rodhiallahu 'anhu berkata :
«مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَلْقَى اللهَ غَدًا مُسْلِمًا، فَلْيُحَافِظْ عَلَى هَؤُلَاءِ الصَّلَوَاتِ حَيْثُ يُنَادَى بِهِنَّ، فَإِنَّ اللهَ شَرَعَ لِنَبِيِّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُنَنَ الْهُدَى، وَإِنَّهُنَّ مِنْ سُنَنَ الْهُدَى، وَلَوْ أَنَّكُمْ صَلَّيْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ كَمَا يُصَلِّي هَذَا الْمُتَخَلِّفُ فِي بَيْتِهِ، لَتَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ، وَلَوْ تَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ لَضَلَلْتُمْ، ...
وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا يَتَخَلَّفُ عَنْهَا إِلَّا مُنَافِقٌ مَعْلُومُ النِّفَاقِ، وَلَقَدْ كَانَ الرَّجُلُ يُؤْتَى بِهِ يُهَادَى بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ حَتَّى يُقَامَ فِي الصَّفِّ»
Barangsiapa yang -ingin- perjumpaannya dengan Allah besok dalam keadaan muslim membuatnya gembira maka hendaknya memelihara sholat-sholat itu dimanapun diserukan untuk melaksanakannya, karena sesungguhnya Allah subhanahu wata'ala telah men-syari'atkan kepada Nabi kalian Shollallahu 'alaihi wasallam sunnah -jalan- hidayah, sementara sholat itu termasuk sunnah -jalan- hidayah. Sekiranya kalian sholat di rumah-rumah kalian sebagaimana sholatnya seorang yang ketinggalan di rumahnya, sungguh kalian telah meninggalkan sunnah Nabi kalian, dan sekiranya kalian meninggalkan sunnah Nabi kalain, sungguh kalian telah sesat...وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا يَتَخَلَّفُ عَنْهَا إِلَّا مُنَافِقٌ مَعْلُومُ النِّفَاقِ، وَلَقَدْ كَانَ الرَّجُلُ يُؤْتَى بِهِ يُهَادَى بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ حَتَّى يُقَامَ فِي الصَّفِّ»
Sesungguhnya saya melihat diri-diri kami dan tidak ada seorangpun yang ketinggalan dari sunnah ini kecuali orang munafik yang jelas kemunafikannya, dan sesungguhnya ada seorang lelaki yang dibawa dipapa oleh dua orang sampai diberi tempat di dalam barisan -shof-. [HR. Muslim]
Barangsiapa yang Menjaga Sholat Berjama'ah, Maka Dia Hidup dengan Baik dan Mati dengan Baik
Dari Ibnu Abbas : Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
" أَتَانِي رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ اللَّيْلَةَ فِي أَحْسَنِ صُورَةٍ - أَحْسِبُهُ يَعْنِي فِي النَّوْمِ - فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ هَلْ تَدْرِي فِيمَ يَخْتَصِمُ الْمَلَأُ الْأَعْلَى؟ قَالَ: قُلْتُ: لَا " قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " فَوَضَعَ يَدَهُ بَيْنَ كَتِفَيَّ، حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَهَا بَيْنَ ثَدْيَيَّ - أَوْ قَالَ: نَحْرِي - فَعَلِمْتُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، ثُمَّ قَالَ: يَا مُحَمَّدُ، هَلْ تَدْرِي فِيمَ يَخْتَصِمُ الْمَلَأُ الْأَعْلَى؟ قَالَ: قُلْتُ: نَعَمْ، يَخْتَصِمُونَ فِي الْكَفَّارَاتِ وَالدَّرَجَاتِ، قَالَ: وَمَا الْكَفَّارَاتُ وَالدَّرَجَاتُ؟ قَالَ: الْمُكْثُ فِي الْمَسَاجِدِ بَعْدَ الصَّلَوَاتِ، وَالْمَشْيُ عَلَى الْأَقْدَامِ إِلَى الْجَمَاعَاتِ، وَإِبْلَاغُ الْوُضُوءِ فِي الْمَكَارِهِ، وَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ عَاشَ بِخَيْرٍ، وَمَاتَ بِخَيْرٍ، وَكَانَ مِنْ خَطِيئَتِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ، وَقُلْ يَا مُحَمَّدُ إِذَا صَلَّيْتَ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْخَيْرَاتِ، وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ، وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ، وَإِذَا أَرَدْتَ بِعِبَادِكَ فِتْنَةً، أَنْ تَقْبِضَنِي إِلَيْكَ غَيْرَ مَفْتُونٍ، قَالَ: وَالدَّرَجَاتُ: بَذْلُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ، وَالصَّلَاةُ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ "
“Rabbku ‘azza wa jalla datang kepadaku malam tadi dalam sebaik-baik bentuk” – aku mengira maksudnya adalah dalam tidur (kata perawi) -. Lalu Dia berfirman : ‘Wahai Muhammad, apakah kamu tahu mengenai apa Al-Mala’ul A’laa (para malaikat) bertengkar?. Aku berkata : ‘Tidak’. Lalu Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Lalu Dia meletakkan tangan-Nya di antara dua pundakku hingga aku dapati dinginnya antara dua dadaku”. Atau beliau bersabda : “Antara tenggorokanku”. Maka tahulah aku apa yang ada di langit dan di bumi. Kemudian Allah berfirman : ‘Wahai Muhammad, apakah kamu tahu mengenai apa Al-Mala’ul-A’laa (para malaikat) bertengkar?’. Aku berkata : ‘Ya , mereka bertengkar mengenai al-kaffaaraat dan ad-darajaat’. Allah bertanya : ‘Apa itu al-kaffaaraat dan ad-darajaat ?”. Nabi menjawab : “Diam di masjid, berjalan kaki untuk berjama’ah, dan menyempurnakan wudlu dalam kondisi tidak menyenangkan. Barangsiapa melakukan hal itu maka ia hidup dengan baik dan mati dengan baik. Dia bersih dari dosa seperti baru dilahirkan ibunya”. Allah berfirman : “Dan katakanlah wahai Muhammad apabila kamu selesai shalat : ‘Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan-kebaikan, meninggalkan hal yang mungkar, dan cinta kepada orang-orang miskin. Dan bila Engkau menginginkan fitnah bagi para hambamu maka cabutlah nyawaku kepada-Mu dengan tanpa fitnah’. Beliau bersabda : “Dan ad-darajaat adalah dengan memberikan makanan, menyebarkan salam dan shalat malam saat manusia tidur”. [HR. Ahmad, Attirmidzi dan Dishohihkan Al-Albaniy]Orang Buta Sekalipun Tetap Sholat Berjama'ah
Ada seorang lelaki buta datang kepada Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam, dia berkata : Wahai Rasulullah, Saya tidak memiliki pemandu yang bisa memanduku ke masjid. Maka Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam memberikan keringanan kepadanya untuk sholat di rumahnya. Ketika orang tersebut beranjak pergi, Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam memanggilnya dan berkata kepadanya :
« هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلاَةِ »
Apakah engkau mendengar panggilan -adzan- pelaksanaan sholat?Dia menjawab :"iya". Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
« فَأَجِبْ »
Maka jawablah -panggilan adzan tersebut-! [HR. Muslim]Ancaman bagi yang Meninggalkan Sholat Berjama'ah
Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
« إِنَّ أَثْقَلَ صَلاَةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلاَةُ الْعِشَاءِ وَصَلاَةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلاَةِ فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلاً فَيُصَلِّىَ بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِى بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لاَ يَشْهَدُونَ الصَّلاَةَ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ »
Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah sholat isya dan subuh, sekiranya mereka mengetahui apa yang ada pada keduanya sungguh mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak. Sesungguhnya saya ingin memerintahkan agar sholat ditegakkan dan saya perintahkan seseorang untuk sholat mengimami manusia, kemudian saya pergi ditemani beberapa orang yang membawa kayu bakar menuju kaum yang tidak menghadiri sholat -jama'ah- lalu saya bakar api rumah-rumah mereka. [Muttafaq 'alaihi]Keutamaan Sholat Isya dan Subuh Berjama'ah
Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
« مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِى جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِى جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ »
Barangsiapa sholat isya secara berjama'ah maka dia seakan-akan menegakkan -sholat- seperdua malam dan barangsiapa sholat subuh secara berjama'ah maka dia seakan-akan sholat semalam suntuk [HR. Muslim]Selamat dari Ancaman Neraka dan Kemunafikan
Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
« مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِى جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الأُولَى كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَتَانِ بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ »
Barangsiapa sholat dengan ikhlas karena Allah selama empat puluh hari secara berjama'ah, mendapati takbir -ihram- yang pertama, maka dicatat baginya dua keselamatan; selamat dari ancaman neraka dan selamat dari kemunafikan [HR. Attirmidziy dan dihasankan Al-Albaniy]Sumber : مطوية ( فضائل صلاة الجماعة والترهيب من التهاون فيها ) - دار الوطن للنشر - نقله أخوكم / أبو الوليد
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Al-Bukhari 6089 & Muslim 46)