Arti HIKMAH menurut bahasa Arab dan secara istilah
[1] dari kata جمح الفرس: Apabila kudanya pergi berlari dengan kencang dan menjadi kuat serta mengalahkan pengendaranya. [Lisan al Arab 2/426]
[2] [al Qamus al Muhith] Fairuz Abadi h. 1415, [Lisan al Arab] Ibnu Manzhur 12/143, [Mukhtar ash Shihah] Arrozi h. 62, [An Nihayah fie Garib al hadits] Ibnu al Atsir 1/119, [al Mishbah al Munir] al Qoyyumi 1/145, [Taj al Arus] az Zubaidi 8/253, [al Jami' li Ahkami al Qir'an] al Qurthubi 1/288, [al Mu'jam al Washith] 1/19
[3] [Manazil as Sa'irin] h. 78
[4] [Madarij as Salikin] Ibnul Qoyyim 2/449
[5] [Syarh an Nawawi ala Muslim] 2/33
Sumber: http://www.dorar.net/enc/akhlaq/452
معنى الحِكْمَة لغةً: الحَكَمَةُ: ما أحاط بحَنَكَي الفرس، سُمِّيت بذلك؛ لأنَّها تمنعه من الجري الشَّديد، وتُذلِّل الدَّابَّة لراكبها، حتى تمنعها من الجِماح [1]
Makna HIKMAH secara bahasa: الحَكَمَةُ (tali kekang): Sesuatu yang mengitari dua bibir/mulut kuda, disebut demikian karena الحَكَمَةُ (tali kekang) ini mencegah kuda lari kencang, dan menundukkan binatang tunggangan bagi pengendaranya hingga mencegahnya dari lari tak terkendali, mogok atau tak mau lari.، ومنه اشتقاق الحِكْمَة؛ لأنَّها تمنع صاحبها من أخلاق الأراذل.
dan darinyalah diambil pecahan kata الحِكْمَة (hikmah) karena hikmah ini mencegah pemiliknya dari akhlak yang jelek.وأَحْكَمَ الأَمْرَ: أي أَتْقَنَه فاستَحْكَم، ومنعه عن الفساد، أو منعه من الخروج عمَّا يريد [2] .
أَحْكَمَ الأَمْرَ (mengerjakan suatu perkara dengan sempurna): artinya menyempurnakannya sehingga menjadi kuat dan kokoh, serta mencegahnya dari kerusakan atau mencegahnya keluar -jauh- dari apa yang dia inginkan.معنى الحِكْمَة اصطلاحًا: قال أبو إسماعيل الهروي: (الحِكْمَة اسم لإحكام وضع الشيء في موضعه) [3] .
Makna HIKMAH secara istilah: Abu Ismail al Harawi berkata: Hikmah adalah nama yang disematkan bagi pelaksanaan dengan sempurna dari peletakan sesuatu pada tempatnya.وقال ابن القيِّم: (الحِكْمَة: فعل ما ينبغي، على الوجه الذي ينبغي، في الوقت الذي ينبغي) [4] .
Ibnul Qoyyim berkata: Hikmah adalah mengerjakan sesuatu yang seharusnya -dikerjakan-, sesuai dengan bentuk yang seharusnya dan pada waktu yang seharusnya.وقال النَّووي: (الحِكْمَة، عبارة عن العلم المتَّصف بالأحكام، المشتمل على المعرفة بالله تبارك وتعالى، المصحوب بنفاذ البصيرة، وتهذيب النَّفس، وتحقيق الحقِّ، والعمل به، والصدِّ عن اتِّباع الهوى والباطل، والحَكِيم من له ذلك)
An Nawawi berkata: Hikmah adalah ibarat tentang ilmu yang disifati dengan ketetapan, -ilmu- yang mencakup atas pengenalan akan Allah tabaraka wata'ala, -ilmu- yang disertai dengan pelaksanaan hujjah yang nyata, perbaikan diri, pelaksanaan al Haq dan pengamalannya serta pencegahan dari pengikutan terhadap hawa nafsu dan kebatilan. al Hakim (ahli hikmah) adalah orang yang memiliki hal tersebut.[5][1] dari kata جمح الفرس: Apabila kudanya pergi berlari dengan kencang dan menjadi kuat serta mengalahkan pengendaranya. [Lisan al Arab 2/426]
[2] [al Qamus al Muhith] Fairuz Abadi h. 1415, [Lisan al Arab] Ibnu Manzhur 12/143, [Mukhtar ash Shihah] Arrozi h. 62, [An Nihayah fie Garib al hadits] Ibnu al Atsir 1/119, [al Mishbah al Munir] al Qoyyumi 1/145, [Taj al Arus] az Zubaidi 8/253, [al Jami' li Ahkami al Qir'an] al Qurthubi 1/288, [al Mu'jam al Washith] 1/19
[3] [Manazil as Sa'irin] h. 78
[4] [Madarij as Salikin] Ibnul Qoyyim 2/449
[5] [Syarh an Nawawi ala Muslim] 2/33
Sumber: http://www.dorar.net/enc/akhlaq/452
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Al-Bukhari 6089 & Muslim 46)