Jadwal Kajian Rutin & Privat Bahasa Arab | Pesantren Terbuka "As-Sunnah" Selayar

Bagan dan Penjelasan Ringkas Dua Belas Istilah Hadits yang Perlu Diketahui

Bagan dan Penjelasan Ringkas Dua Belas Istilah Hadits yang Perlu Diketahui
Hadits Mutawatir
  • Hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan oleh banyak orang -minimal sepuluh- dalam setiap generasi baik shahabat, tabi'in, tabiit tabi'in, dan seterusnya, sehingga mustahil mereka bisa sepakat untuk berdusta.
  • Hadits mutawatir semuanya maqbul - diterima.
Bagan dan Penjelasan Ringkas Istilah Hadits Masyhur yang Perlu Diketahui
Hadits Masyhur
  • Hadits masyhur secara istilah adalah hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih dalam setiap generasi namun tidak mencapai batas mutawatir.
  • Ada juga hadits, disebut masyhur karena populer di lisan saja, tanpa ada syarat tertentu.
  • Hadits masyhur tidak bisa langsung dihukumi shohih atau tidak, akan tetapi setelah menelitinya maka didapati ada yang shohih, hasan, dho'if bahkan maudhu'
Bagan dan Penjelasan Ringkas Istilah Hadits Aziz yang Perlu Diketahui
Hadits Aziz
  • Hadits aziz adalah hadits yang jumlah perawinya tidak kurang dari dua orang pada setiap generasi.
  • Perawi yang meriwayatkannya tidak kurang dari dua orang dalam setiap generasi. Apabila dibeberapa generasi, perawinya ada tiga orang atau lebih, maka tidak masalah, dengan syarat : terdapat hanya dua orang yang meriwayatkannya meski hanya dalam satu tingkatan generasi saja.
Bagan dan Penjelasan Ringkas Istilah Hadits Gharib yang Perlu Diketahui
Hadits Gharib
Hadits gharib adalah hadits yang diriwayatkan hanya satu orang perawi saja, dalam seluruh atau dalam sebagian generasi, meskipun hanya dalam satu generasi saja.

Bagan dan Penjelasan Ringkas Istilah Hadits Mu'allaq yang Perlu Diketahui
Hadits Mu'allaq
  • Hadits mu'allaq adalah hadits yang tidak disebutkan satu atau para perawinya secara berturut-turut mulai dari guru penyusun hadits.
  • Hadits mu'allaq secara mutlaq termasuk hadits mardud (tertolak, tidak diterima) namun jika terdapat dalam kitab hadits shohih maka memiliki hukum tersendiri :
    1. Hadits-hadits yang disebutkan dengan ungkapan yang tegas (kata kerja aktif) : seperti "telah berkata", "telah menyebutkan", "telah menceritakan", maka dihukumi shohih, karena disebutkan dalam kitab shohih.
    2. Hadits-hadits yang disebutkan dengan ungkapan yang kurang tegas (kata kerja pasif) : seperti "dikatakan", "disebutkan", "diceritakan", maka tidak langsung dihukumi shohih, meskipun disebutkan dalam kitab shohih. Bahkan ada yang shohih, hasan dan dho'if namun tidak ada yang lemah sekali, karena hadits tersebut ada di kitab shohih.
  • Metode untuk mengetahui bahwa hadits itu shohih atau tidak adalah dengan meneliti sanad (rangkaian perawi) dari hadits tersebut, dan dihukumi sesuai dengan apa yang memang layak baginya.
Bagan dan Penjelasan Ringkas Istilah Hadits Mursal yang Perlu Diketahui
Hadits Mursal
  • Hadits mursal adalah hadits yang gugur di akhir rangkaian perawinya yaitu generasi shahabat yang seharusnya meriwayatkan hadits tersebut setelah generasi Tabi'in.
  • Perawi yang gugur dalam rangkaian perawi dari hadits tersebut adalah Shahabat dan kemungkinan ada perawi lain yang tidak disebutkan selain Shahabat, (Tabi'in, misalnya).
  • Hukum asal hadits mursal adalah dho'if (lemah) dan mardud (tertolak, tidak diterima)
  • Hadits mursal bisa diterima dengan syarat : Hadits tersebut berasal dari Tabi'in senior dan perawi yang gugur, yang tidak disebutkan namanya adalah orang yang tsiqah (adil dan terpercaya) serta riwayat haditsnya disetujui dan tidak diselisihi oleh perawi lain yang hafidz dan terpercaya. Kemudian hadits mursal yang memenuhi syarat diatas dikuatkan dengan :
    1. Hadits yang serupa dengan hadits tersebut dalam riwayat lain dengan rangkaian perawi yang lengkap.
    2. Hadits mursal yang serupa dengan hadits tersebut dengan perawi yang berbeda.
    3. Perkataan shahabat yang sesuai dengan hadits tersebut.
    4. Fatwa mayoritas ulama yang semakna dengan kandungan hadits tersebut.
Bagan dan Penjelasan Ringkas Istilah Mu'dhol Hadits yang Perlu Diketahui
Hadits Mu'dhol
  • Hadits mu'dhal adalah hadits yang gugur (tidak disebutkan) dua atau lebih perawinya secara berturut-turut
  • Hadits mu'dhal adalah hadits dho'if (lemah), keadaannya lebih parah dibanding hadits mursal dan munqhati'
Bagan dan Penjelasan Ringkas Istilah Hadits Munqathi' yang Perlu Diketahui
Hadits Munqathi'
  • Hadits munqathi' adalah hadits yang tidak bersambung sanad (rangkaian perawinya), terputus dengan berbagai macam bentuk.
  • Hadits  munqathi' adalah hadits dha'if berdasarkan kesepakatan ulama'.
Bagan dan Penjelasan Ringkas Istilah Hadits Qudsi yang Perlu Diketahui
Hadits Qudsi
  • Hadits qudsi adalah hadits yang dinukil dari Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam, dengan sanadnya sampai kepada Allah subhanahu wata'ala.
  • Perbedaan antara hadits qudsi dengan Al Qur'an :
    1. Lafadz dan makna Al Qur'an berasal dari Allah subhanahu wata'ala, adapun hadits qudsi, maknanya dari Allah subhanahu wata'ala dan lafadznya dari Nabi shollallahu 'alaihi wasallam.
    2. Tilawah Al Qur'an adalah ibadah, adapun tilawah hadits qudsi tidak dijadikan ibadah.
    3. Al Qur'an ditetapkan dengan syarat harus mutawatir, adapun hadits qudsi ditetapkan tanpa syarat harus mutawatir.
Bagan dan Penjelasan Ringkas Istilah Hadits Marfu' yang Perlu Diketahui
Hadits Marfu'
Hadits marfu adalah hadits yang disandarkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, baik berupa ucapan, perbuatan, penetapan (persetujuan) ataupun sifat tertentu.

Bagan dan Penjelasan Ringkas Istilah Hadits Mauquf yang Perlu Diketahui
Hadits Mauquf
Hadits mauquf adalah hadits yang disandarkan kepada Shahabat radhiallohu 'anhum, baik berupa ucapan, perbuatan ataupun penetapan.

Bagan dan Penjelasan Ringkas Istilah Hadits Maqthu' yang Perlu Diketahui
Hadits Maqthu'
Hadits maqthu' adalah hadits yang disandarkan kepada Tabi'in atau kepada orang yang hidup setelahnya, baik berupa ucapan ataupun perbuatan.



Sumber :

2 komentar

Terimakasih ilmunya ustadz....

جزاكم الله خيرا

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Al-Bukhari 6089 & Muslim 46)