Jadwal Kajian Rutin & Privat Bahasa Arab | Pesantren Terbuka "As-Sunnah" Selayar

Nasehat Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz -Rahimahullahu Ta'ala- Menjelang Bulan Ramadhan

Berkata Fadhilah Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz -Rahimahullah- :
Nasehatku kepada seluruh kaum muslimin agar senantiasa bertaqwa kepada Allah Azza wajalla, dan hendaknya menyambut bulan mereka yang agung ini dengan taubat dari segala dosa dengan taubat yang benar dan jujur, serta berusaha memahami agamanya dan mempelajari hukum-hukum berkaitan dengan puasa dan sholat. Berdasarkan sabda Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam :
(( من يرد الله به خيراً يفقهه في الدين ))
"Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan kepadanya, maka Allah akan memberikan pemahaman kepadanya dalam perkara agama"[1]
(( إذا دخل رمضان فتحت أبواب الجنة، وغلقت أبواب النار، وسلسلت الشياطين ))
"Apabila masuk bulan Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta syaitan-syaitan dibelenggu"[2]
(( إذا كان أول ليلة من رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب جهنم وصفدت الشياطين ويناد منادٍ: يا باغي الخير أقبل، ويا باغي الشر أقصر، ولله عتقاء من النار وذلك في كل ليلة ))
"Apabila masuk awal malam dari bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu surga dan dikunci pintu-pintu neraka jahannam serta syaitan-syaitan dibelenggu, dan ada penyeru yang memanggil : wahai yang mengharapkan kebaikan mendekatlah, wahai yang mengharapkan keburukan berhentilah, dan ada bagi Allah orang-orang yang dibebaskan dari api neraka di setiap malamnya.[3]

Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada para shahabat :
(( أتاكم شهر رمضان شهر بركة يغشاكم الله فيه فينزل الرحمة ويحط الخطايا ويستجيب الدعاء فأروا الله من أنفسكم خيراً فإن الشقي من حرم فيه رحمة الله ))
"Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, Allah meliputi kalian didalamnya, dengan menurunkan rahmat-Nya dan menghapus dosa serta mengabulkan do'a, maka perlihatkan kepada Allah kebaikan dari diri-diri kalian, karena sesungguhnya orang yang sengsara itu adalah orang yang diharamkan baginya rahmat Allah"[4]

Makna : "maka perlihatkan kepada Allah kebaikan dari diri-diri kalian" (فأروا الله من أنفسكم خيراً) : adalah : "bersegeralah untuk melakukan kebaikan dan ketaatan serta jauhilah keburukan"

Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
(( من صام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه، ومن قام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه، ومن قام ليلة القدر إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه ))
"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan ihtisab maka diberikan ampunan baginya terhadap dosanya yang telah lalu, dan Barangsiapa yang berdiri menegakkan sholat di bulan Ramadhan karena iman dan ihtisab maka diberikan ampunan baginya terhadap dosanya yang telah lalu, dan Barangsiapa yang berdiri menegakkan sholat di malam lailatul qodr karena iman dan ihtisab maka diberikan ampunan baginya terhadap dosanya yang telah lalu."[5]

Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda : Allah Azza wajalla berfirman :
((كل عمل ابن آدم له الحسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف إلا الصيام فإنه لي وأنا أجزي به، ترك شهوته وطعامه وشرابه من اجلي للصائم فرحتان فرحة عند فطره وفرحة عند لقاء ربه، ولخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك ))
"Semua amalan anak cucu Adam, baginya satu kebaikan, dikali sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat kebaikan yang serupa dengannya, kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan AKU langsung membalasnya, karena dia telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena AKU. Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan, kebahagiaan pada saat berbuka dan kebahagiaan pada saat berjumpa dengan Rab-nya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dibandingkan dengan aroma kasturi"[6]

Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
(( إذا كان يوم صوم أحدكم، فلا يرفث ولا يصخب، فإن سابه أحد أو قاتله فليقل إني امرؤ صائم ))
"Pada hari berpuasa salah seorang dari kalian maka hendaknya dia tidak berkata-kata keji dan bertengkar, apabila seseorang mencelanya atau mengajaknya berkelahi maka hendaknya dia berkata : "saya lagi puasa"."[7]

Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :
(( من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه ))
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan beramal dengannya serta tidak meninggalkan kejahilan maka tidak ada hajat bagi Allah pada puasanya meninggalkan makan dan minum".[8] Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dalam shohihnya.

Kemudian, kami wasiatkan bagi seluruh kaum muslimin agar bertaqwa kepada Allah dan menjaga puasanya serta membentenginya dari seluruh maksiat. Disyariatkan bagi kaum Muslimin bersungguh-sungguh dalam kebaikan dan berlomba-lomba kepada keta'atan berupa sedekah, memperbanyak membaca Al Qur'an, tasbih, tahlil, tahmid, takbir dan istighfar, karena Ramadhan ini adalah bulan Al Qur'an.
{شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ} [البقرة: 185]
"bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an." [Al Baqoroh (2):185]

Disyariatkan bagi orang-orang beriman bersungguh-sungguh dalam membaca Al Qur'an, dianjurkan bagi laki-laki maupun wanita memperbanyak membaca Al Qur'an, siang dan malam, setiap huruf yang dibaca diganjar satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipatgandakan sepuluh kali lipat, sebagaimana hal tersebut datang penjelasannya dari Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam. Semua itu disertai dengan berhati-hati dari seluruh keburukan dan maksiat, serta disertai dengan saling berwasiat dengan kebenaran, saling nasehat-menasehati serta ber-amar ma'ruf nahi mungkar.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang agung, pahala amal kebaikan dilipatgandakan di bulan ini, dan keburukan sangat berat dosanya, maka wajib bagi setiap mu'min untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan apa saja yang Allah telah wajibkan baginya, dan berhati-hati terhadap apa saja yang Allah telah haramkan atasnya. Hendaknya perhatiannya di bulan Ramadhan ini harusnya lebih banyak dan lebih besar. Demikian pula disyariatkan bagi setiap mu'min untuk bersungguh-sungguh dalam mengerjakan amalan-amalan kebaikan, berupa sedekah, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, menyambung tali silaturahmi, banyak mengaji, memperbanyak berzikir, tasbih, tahlil, istighfar dan berdo'a, serta ibadah-ibadah lainnya yang merupakan bentuk-bentuk kebaikan, amalan-amalan tersebut dilakukan dengan mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu wata'ala dan dengan penuh rasa takut akan siksanya.

Kami meminta kepada Allah agar memberikan taufiq kepada kaum muslimin kepada apa saja yang membuat-Nya ridho', kami juga meminta kepada Allah agar menyampaikan kami dan seluruh kaum muslimin pada puasa dan sholat di bulan Ramadhan dengan iman dan ihtisab, dan kami juga meminta kepada Allah agar menganugrahkan kepada kami dan kepada seluruh kaum muslimin disetiap tempat pemahaman dalam agama dan istiqomah diatasnya serta keselamatan dari sebab-sebab kemurkaan Allah dan siksa-Nya. Demikian pula saya berdo'a kepada Allah yang Maha Suci agar memberikan taufiq kepada seluruh wulatul amri kaum muslimin dan seluruh umara' kaum muslimin, agar memberikan hidayah kepada mereka dan memperbaiki keadaan-keadaan mereka, serta memberikan taufiq kepada mereka untuk berhukum dengan syari'at Allah dalam seluruh perkara mereka, dalam ibadah dan dalam amal perbuatan serta dalam seluruh urusan-urusan mereka, kami meminta kepada Allah agar memberikan taufiq kepada mereka untuk menegakkan hal tersebut. Hal ini dalam rangka merealisasikan firman Allah Jalla wa'ala :
{وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ} [المائدة: 49]
"dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah." [Al Maidah (5):49]

{أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ} [المائدة: 50]
"Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" [Al Maidah (5):50]

{فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا} [النساء: 65]
"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." [An Nisa (4):65]

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا} [النساء: 59]
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." [An Nisa (4):59]

{قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ} [النور: 54]
"Katakanlah: "Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul." [An Nur (24):54]

{وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا} [الحشر: 7]
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah." [Al Hasyr (59):7]

Ini adalah kewajiban bagi seluruh kaum muslimin dan umara' mereka, wajib bagi umara', ulama dan seluruh kaum muslimin secara umum untuk bertaqwa kepada Allah dan menjalankan syari'at Allah, serta berhukum dengan syari'at Allah diantara mereka, karena syari'at Allah adalah syari'at yang dengannya akan tercipta kebaikan, hidayah dan hasil akhir yang terpuji, dengan syari'at Allah akan didapatkan ridho Allah dan dengan syari'at Allah ini, akan mengantarkan kepada Al Haq/kebenaran yang telah Allah syari'atkan serta dengan syari'at Allah ini akan tercipta kehati-hatian terhadap kezholiman.

Kami meinta kepada Allah untuk memberikan kepada kita semua, taufiq dan hidayah serta kebaikan dalam niat dan amalan.

وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه

Sumber : نصيحة بمناسبة اقتراب شهر رمضان

___________________________________

[1]HR. Bukhari 71 dan Muslim 1037
[2]HR. Bukhari 3277 dan Muslim 1079
[3]HR. At Tirmidzi 682 dan Ibnu Majah 1642
[4]Disebutkan oleh Al Mundziri dalam At Targhib wattarhib beliau berkata : "HR. At Thobrani"
[5]HR. Bukhari 1901 dan Muslim 760
[6]HR. Bukhari 7492, Muslim 1151 dan Ibnu Majah 1638
[7]HR. Bukhari 1904
[8]HR. Bukhari 1903

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Al-Bukhari 6089 & Muslim 46)