Jadwal Kajian Rutin & Privat Bahasa Arab | Pesantren Terbuka "As-Sunnah" Selayar

Penjelasan Ringkas Pembatal Syahadat | Contoh Syirik | Pihak Ketiga dalam Hubungan Antara Hamba & Tuhannya

Syarah Pembatal Keislaman | Syaikh Sholeh bin Fauzan Al Fauzan
Majelis Ta'lim Antara Magrib - Isya
Diantara contoh kesyirikan adalah : Menyembelih bukan karena Allah, seperti menyembelih untuk jin atau untuk kuburan

Asy Syaikh rahimahullah menyebutkan contoh ini karena hal itu memang kenyataan, dan orang-orang menganggapnya biasa, mereka menyembelih bukan karena Allah, mereka menyembelih untuk jin karena takut keburukannya, mereka menyembelih untuk mereka karena terapi penyembuhan penyakitnya, manusia menganggap remeh hal tersebut. Hal ini banyak terjadi meskipun termasuk syirik besar yang bisa mengeluarkan pelakunya dari agama, dan itu tentu bukan hal yang gampang. Setan mengatakan kepada mereka : Sembelihlah seekor kambing, sembelihlah seekor ayam, itu mudah, akan tetapi dia tidak perhatikan kesyrikan yang terjadi. Orang yang menyembelih lalat saja bisa masuk neraka, bukan sembelihannya yang dilihat, akan tetapi aqidahnya yang dilihat, yang dilihat adalah niat di dalam hati, yang dilihat adalah ketidakpeduliannya terhadap kesyirikan, bukan nilai sesembelihan yang dilihat, karena orang yang menyembelih lalat saja bisa masuk neraka. Manusia menganggap remeh hal ini, karena ingin ditunaikan hajatnya, atau agar jin tersebut mengajarinya perkara gaib, atau menunjukkan kepadanya letak barang yang hilang, atau selain itu dari perkara-perkara yang dia tanyakan kepada jin tersebut. maka dia keluar dari agamanya -wal 'iyadzu billah-, dia murtad hanya karena perkara yang dianggapknya biasa, padahal masalah ini sangat mengkhawatirkan sekali.

Pembatal Keislaman yang Kedua : Orang yang menjadikan perantara antara dirinya dan Allah, dia berdo'a kepada perantara tersebut, meminta dan bersandar kepadanya; Orang seperti ini kufur berdasarkan ijma.

Ini sebenarnya masih termasuk pembatal keislaman yang pertama yaitu kesyirikan; yaitu orang yang menjadikan perantara antara dirinya dan Allah, akan tetapi Asy Syaikh menyebutkannya sebagai salah satu pembatal keislaman, dan menjadikannya sebagai bagian yang berdiri sendiri, karena hal ini banyak terjadi; karena ini terjadi dari kalangan orang-orang yang mengaku Islam, dan ini banyak terjadi disisi penyembah kuburan, mereka mendekatkan diri kepada seorang wali agar bisa memberi syafaat kepada mereka disisi Allah, atau agar menyampaikan segala kebutuhan mereka kepada Allah -menurut sangkaan mereka-, ini termasuk mengambil perantara selain Allah azza wajalla, dia menyembelih untuk mereka, bernazar untuk mereka dan istigotsah kepadanya.

Dan Dia katakan : ini bukanlah kesyirikan, ini hanya penengah, hanya meminta penengah dan syafaat yang menghubungkan saya kepada Allah, ini adalah orang sholeh yang memiliki kedudukan tertentu disisi Allah, maka saya mendekatkan diri kepadanya agar dia mendekatkanku kepada Allah.

Itu alasannya, dan itu sama saja dengan alasannya orang-orang musyrik dahulu :
{وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى} [الزمر: 3]
Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". [QS. Azzumar : 3]

Mereka mengatakan : kami tidak menjadikan mereka sebagai sekutu-sekutu bagi Allah, akan tetapi kami jadikan mereka sebagai penengah untuk mendekatkan kami, sementara Allah menamakannya dengan kesyirikan;
{وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ} [يونس: 18]
Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu). [QS. Yunus : 18]

Allah menamakannya dengan kesyirikan, sementara mereka menamakannya dengan meminta syafaat. Inilah yang terjadi, bahwasanya banyak dari orang-orang yang mengaku Islam dan apa yang mereka kerjakan di kuburan saat ini, mereka menjadikannya penengah antara mereka dengan Allah. Masalah ini samar bagi kebanyakan orang bahkan dikalangan penuntut ilmu, dan disana ada ulama yang membela mereka. Mereka mengatakan : Ini bukan kesyirikan, syirik itu adalah menyembah berhala, sementara mereka tidaklah menyembah berhala.

Ya Subhanallah, menyembah berhala itu salah satu bentuk dari berbagai bentuk kesyirikan, syirik itu adalah menyembah selain Allah, baik itu menyembah berhala, pepohonan, batu, kuburan, wali atau menyembah satu malaikat dari kalangan malaikat, atau seorang wali dari kalangan para wali, atau seorang sholeh dari kalangan orang-orang sholeh, ini adalah kesyirikan, kesyirikan itu bukan hanya sekedar menyembah berhala saja.



Sumber : Syarah Nawaqidh al Islam Karya Asy Syaikh Sholeh bin Fauzan bin Abdullah al Fauzan hal. 17-20

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Al-Bukhari 6089 & Muslim 46)